Popular Posts

Powered by Blogger.
Wednesday, December 7, 2011
Software animasi 3D, ibaratnya kuas dan cat bagi pelukis, adalah alat untuk berkreasi, yang menentukan hasilnya adalah orang yang menggunakannya. Namun begitu, tentu masing-masing software memiliki kelemahan dan kekurangannya. Satu software memberi kemudahan untuk membuat partikel, misalnya, sementara software lain memberi kemudahan untuk modeling.

Saat ini, kurang-lebih ada lima software utama yang beredar dipasaran. Software tersebut bisa digunakan mulai untuk modeling, texturing, rigging, animating, dynamic, particle sampai scripting. Nama-nama software tersebut yaitu Autodesk Maya, Autodesk 3DS Max, Autodesk Softimage, Maxon Cinema 4D dan Newtek Lightwave.

Di industri film Hollywood, untuk pembuatan visual effect layar lebar mungkin Maya yang paling banyak digunakan. Sementara untuk game, mungkin 3DS Max yang jadi pilihan. Namun demikian bukan berarti software tersebut spesial untuk pembuatan film atau game. Software lain bisa digunakan untuk pembuatan visual effect dan game sama baiknya, bahkan juga untuk pembuatan serial animasi untuk TV, 3D arsitektural, ilustrasi 3D, desain produk, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, masing-masing software memiliki prinsip kerja yang sama. Misalnya untuk modeling, obyek terdiri dari point/vertek, line/edge, polygon/face. Dan masing-masing unsur tersebut bisa diedit dengan digeser, diputar atau discale. Hanya saja penamaan yang mungkin berbeda. Atau untuk animasi karakter, obyek harus diberi tulang dulu. Lalu untuk mengatur detail pergerakan menggunakan curve editor, misalnya. Jadi untuk migrasi dari satu software ke software lain, prinsip dasarnya sudah kita ketahui, hanya saja penerapannya yang berbeda.

Output dari software animasi biasanya masih berupa bahan mentah. Artinya harus melalui tahapan compositing terlebih dahulu. Misal untuk color correction, memadukan animasi dengan live shoot, penambahan effect, dan sebagainya, adalah proses lanjutan sebelum karya animasi tersebut bisa tayang di TV atau layar lebar. Orang yang mengerjakan proses tersebut biasa disebut Compositor atau On-line Editor. Setelah melalui proses ini, hasil yang didapat akan jauh lebih bagus, dan dengan demikian orang tak akan bisa membedakan lagi apakah animasi tersebut dibuat oleh Maya, 3DS Max, C4D, dsb.

Memilih software yang banyak penggunanya, mungkin jadi alasan paling kuat seseorang memilih software tertentu, karena dengan banyak pengguna, maka makin banyak orang yang bisa ditanya atau diajak berdiskusi saat kita menghadapi masalah dalam menggunakan software tertentu. Namun semakin banyak penggunanya, tentu makin banyak juga saingan saat kita akan melamar pekerjaan dengan persyaratan penguasaan software tersebut sebagai alat utamanya. Sementara bila memilih software yang tak banyak peminatnya, mungkin sulit mencari teman untuk bertanya, tapi lebih sedikit saingannya.

Faktor lainnya adalah harga. Kalau Anda berminat menjadi 3D artist professional, atau berniat mendirikan studio animasi sendiri, pertimbangan harga software orsinil harus dipikirkan juga.

Terakhir, cara yang paling mudah, dicoba saja semuanya. Nanti akan menemukan sendiri kelebihan dan kekurangan dari software-software tersebut, dan akan ada salah satunya yang kita rasa paling cocok, paling mudah, paling menarik, paling hebat, dll, yang membuat kita jatuh hati dan tak berpaling ke software lain. Ehem.

Selamat mencoba.*** 
(veegraphworkshop.com / fitra sunandar)

0 comments: