Terpesona oleh canggihnya pesawat paling mutakhir milik negeri adidaya
Amerika ini, saya jadi ingin sekali membuat miniaturnya. Setelah
googling sana sini dan cari-cari cara pembuatan pesawat miniatur dari
kayu, saya gak terlalu banyak mendapatkan tutorial yang komplit dan
jelas. Jadi saya putuskan saja langsung praktek, trial and error dengan
beberapa cara.
Awalnya saya mau membuatnya dari kertas dan membuat model 3D nya
terlebih dahulu, lalu membuat skemanya menggunakan software Pepakura,
tapi ternyata metode ini ruuumit sekali. Akhirnya saya putuskan membuat
dari kayu, bermodal pengalaman beberapa tahun yang lalu saya pernah
membuat model pesawat F 15 (sebetulnya gak mirip-mirip banget sih ) dari
campuran kayu, triplek, plastik dan dempul san polac.
|
Blue Print F22 Raptor Hasil Browsing di Google |
Awalnya tentu kita mengumpulkan sebanyak-banyaknya referensi, baik
gambar pesawat sungguhan, pesawat F 22 model kit merek Hasegawa, F 22
model fix, dan beberapa blue print sebagai acuan. Lalu kita siapkan kayu
untuk body utamanya dengan meruncingkan bagian depan serta menambah
tambalan kayu untuk cockpit. Lalu ditambah menyambungkan kayu pipih
untuk sayap utama, dan menambah tambalan-tambalan dempul untuk
mendapatkan bentuk body yang aero dinamis. proses ini cukup memakan
waktu hingga pesawat ini belum bisa saya selesaikan padahal hampir
seminggu pengerjaan, disela dengan kesibukan mencari nafkah lainnya.
|
Bentuk awal, menyiapkan badan pesawat beserta cockpitnya |
Melanjutkan project pembuatan miniatur pesawat F22 Raptor dari kayu,
setelah sebelumnya selesai memasangkan bagian sayap utama. Maka
selanjutnya adalah pemasangan bagian perut bawah, yang harus ditambahkan
lagi beberapa lembar kayu tipis agar pas antara perut tengah dengan
bagian mesin di kiri kanannya.
Setelah
selesai pengeleman, makan seperti sebelumnya, dilanjutkan dengan
penambahan dempul disana sini agar tampak rata dan aero dinamis.
|
Penambahan bagian mesin yang akan disambung dengan sayap nantinya |
Setelah bagian perut selesai, maka berikutnya mempersiapkan sayap
tambahan di bagian belakang bawah dan belakang atas. Karena bagian yang
bisa ditempel hanya bagian ujung sayap yang tak seberapa luasnya, maka
untuk memperkuatnya ditambah dempul di bagian sekelilingnya agar
memperkuat daya rekat.
|
Setelah badan pesawat ditambahhan sayap, bagian sambungannya diberi dempul agar rata |
Dan terakhir penambahan detail di bagian belakang yang mana pesawat ini
berbeda dengan kebanyakan pesawat lainnya, yaitu berbentuk seperti
segitiga dibagian bawah dan atasnya, serta penambahan tonjolan kecil di
bawah pesawat.
|
Penambahan bagian bawah mesin |
Setelah penambahan bagian dari kayu dan dempul, maka kemudian
dilanjutkan dengan proses pengamplasan dempul tersebut. Awalnya untuk
mempercepat, digunakan dulu kikir agar lapisan dempul cepat terkikis,
baru kemudian menggunakan amplas yang kasar dan dilanjutkan dengan
amplas yang halus. Proses pendempulan dan pengamplasan bisa sampai
dengan beberapa kali proses untuk menutup bagian-bagian yang kurang rata
atau bolong. Ditambal lagi, lalu diamplas lagi. Harus sabaaaarrrr,
maklum belum terlalu pengalaman.
|
Setelah ditambahkan sayap belakang dan sayap atas, berikutnya proses penghalusan dan siap dicat |
Setelah body dasar pesawat ini selesai dan semua permukaannya cukup
halus, maka proses selanjutnya adalah pengecatan agar seluruh badannya
bisa licin dan rata untuk pembuatan molding atau cetakan silicon. Sampai
menunggu proses pengecatan, saya harus memesan dulu kompresor dan air
brushnya, kalau barang sudah datang, proses pembuatan miniatur F22 selanjutnya baru kemudian bisa kita lanjutkan.
|
Kompresor mini dan Spray Gun |
Akhirnya kompresor mini yang saya pesan secara online dari situs
perkakasku.com sudah datang, satu paket dengan spray gun yang saya beli
dengan harga kisaran 600 ribuan. Dan karena saya pikir saya akan butuh
air brushnya, maka sekalian saya pesan air brush plus selangnya. Tadinya
untuk mengecat cat dasar dengan epoxy saya menggunaka air brush itu,
tapi ternyata malah menyita waktu lama. Sedangkan untuk spray gun yang
bawaan dari kompresornya saya rasa terlalu besar, jadi akhirnya saya
membeli lagi spray gun 75 di sebuah toko material dekat rumah. Di toko
itu juga saya sekalian membeli epoxy Nippe plus hardenernya seharga 55
ribu rupiah.
|
Hasil semprotan pertama, terlihat permukaan yang masih belum rata |
Model pesawat yang sudah saya siapkan untuk dicat sudah saya bersihkan
dari debu. Posisi pesawat saya berdirikan denggan menggunakan obeng
kecil di bagian belakangnya. Setelah sapuan pertama epoxy, saya tunggu
selama kurang lebih 2 jam sampai cat kering, baru kemudian ditambah
sapuan kedua sampai merata. Berdasarkan cara pengecatan cat duco yang
saya baca di sebuah situs furniture, maka hasil pengecatan epoxy itu
saya diamkan selama satu hari sampai keesokan harinya.
|
Lubang-lubang kecil ditutupi dengan dempul |
Dari hasil cat epoxy tersebut bisa saya lihat masih ada permukaan yang
berlubang-lubang kecil. Lubang itu saya tutupi dengan dempul san polac,
lalu diamplas dengan amplas halus. Lalu dilapisi dengan epoxy sekali
lagi, didiamkan lagi sampai benar-benar kering baru kemudian diamplas
dengan amplas halus ukuran 360 dicampur dengan air. Dari hasil ini model
siap untuk dibuat cetakannya dengan menggunakan Silicone Rubber.
|
Pengecatan kedua setelah didempul |
|
Accecories tambahan, rudal |
|
Accecories tambahan lagi, rudal lainnya |
4 comments:
Pagi mas. Mau nanya nih. Untuk kelengkapan finishing sebagai pemula harus menggunakan apa aja. Kompressor merk apa. Spray gun tipe apa. Penbrush. Cat dan lainnya? Mohon pencerahannya mas. Takut salah beli.
Untuk kompressor bisa disesuaikan budget. Saya pakai kompressor mini karena murah. Yang jelas kualitas sesuai harga, bisa baca2 review orang yang pernah beli, coba aja lihat di perkakasku.com misalnya. Kalau cat, saya pake cat mobil merk nippe, tapi kalau mau nyoba2, pake cat semrot kalengan dulu aja, kaya pilox gitu
Hasil akhirnya kayak gimana gan? Penasaran hihi
cek disini gan https://www.youtube.com/watch?v=kz_7YGx1xEc
Post a Comment